Senin, 21 Maret 2016

Ilmu Budaya Dasar (Softskill)

"Budaya apa yang mulai hilang di indonesia?"



NAMA      : Isham Faris Darari
NPM        : 15114495
KELAS      : 2 KA 34




BAB  I
PENDAHULUAN


Menurut Trenholm dan JensenPengertian Budaya adalah seperangkat nilai, norma, kepercayaan dan adat-istiadat, aturan dan kode, yang secara sosial mendefinisikan kelompok-kelompok orang, mengikat mereka satu sama lain dan memberi mereka kesadaran bersama.
Dalam pandangan Trenholm dan Jensen, pemahaman budaya ini memandu kita untuk mempersepsi dunia, bagaimana kita berpikir mengenai diri kita sendiri dan hubungan kita dengan orang lain, serta bagaimana kita menetapkan dan mencapai tujuan kita, dan bagaimana kita mempertukarkan pesan.

Pengertian Budaya Menurut Geert Hofstede adalah pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dengan kategori lainnya. Geert menyebutkan bahwa nilai-nilai adalah inti suatu budaya, sedangkan simbol-simbol merupakan manifestasi budaya yang paling dangkal, sementara pahlawan-pahlawan dan ritual-ritual berada di antara lapisan luar dan tercakup dalam praktik-praktik. Unsur unsur budaya ini terlihat oleh pengamat luar, tetapi maknanya tersembunyi dan makna persisnya terdapat dalam penafsiran orang dalam.

Edward T Hall mengatakan bahwa Budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. Begitu kita mulai berbicara mengenai komunikai, tidak dihindakan kita juga berbicara mengenai budaya. Budaya dan komunikasi berinteraksi secara erat dan dinamis. Inti budaya adalah komunikasi, akan tetapi pada gilirannya budaya yang tercipta juga mempengaruhi cara berkomunikasi anggota budaya yang bersangkutan.

Menurut Alfred G Smith, Budaya adalah kode yang kita pelajari bersama dan untuk itu dibutuhkan komunikasi. komunikasi membutuhkan pengkodean dan simbol-simbol yang harus dipelajari. Godwin C Chu mengatakan bahwa setiap pola budaya dan setiap tindakan melibatkan komunikasi. Untuk dipahami, keduanya harus dipelajari bersama-sama. Budaya tidak akan dapat dipahami tanpa mempelajari komunikasi dan komunikasi hanya dapat dipahami dengan memahami budaya yang mendukungnya.

BAB  II
TEORI

Fungsi Kebudayaan antara lain sebagai berikut 
a. Mempersatukan masyarakat.
b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
c. Mendorong terjadinya perubahanmasyarakat.
        Dari ketiga fungsi tersebut. fungsi kebudaayan untuk dapat‘mempersatukan masyarakat’ umumnya makin problematis. Hal itu karena masyarakat sekarang cenderung merupakan masyarakatberagam budaya. Tak Jarang yang terjadi. kebudayaan bukannvamempersatukan masyarakat, tetapi malah memecah belah masyarakat. Karena itu, tantangan masyarakat sekarang adalah bagaimana membuat agar kehudayaan bisa berfungsimempersatukan masyarakat di tengah kondisi keragaman kebudayaan.



BAB  III
ANALISIS


      Bangsa Indonesia dulu dikenal sebagai bangsa yang ramah dan sopan oleh bangsa lain. Sikap saling menghormati, tepo seliro, gotong royong dan suka bermusyawarah kini semakin langka. Sikap bangsa ini sudah mulai berubah, entah karena globalisasi atau modernisasi sehingga kita melupakan budaya asli bangsa sendiri. Perbedaan pendapat, perbedaan suku, perbedaan ras, persoalan sepele terkadang menjadi lahan saling bermusuhan antar penduduk, antar pelajar, dan antar mahasiswa walaupun kita sama satu bangsa Indonesia. Sungguh sebuah ironi di negeri yang katanya orang timur yang ramah dan sopan. Beberapa budaya orang Indonesia kini mulai hilang bahkan nantinya mungkin akan sirna ditelan zaman. Berikut budaya orang Indonesia yang mulai hilang/sirna : Budaya cium tangan kepada orang tua, atau sering disebut juga 'salim'. Cium tangan kepada orang tua merupakan kewajiban anak kepada orang tua saat ingin pergi ke sekolah/berpamitan ke tempat lain. Hal ini penting, untuk menanamkan rasa cinta kepada orangtua, Salim juga sebagai tanda hormat & terima kasih kita kepada mereka. Penggunaan tangan kanan. Di luar negeri mungkin tidak masalah dengan penggunaan tangan baik kanan/kiri, tapi itu bukanlah budaya kita. Kita harus mengajarkan kepada anak kita untuk berjabat tangan, memberikan barang, ataupun makan menggunakan tangan kanan. Budaya senyum & sapa. Dulu citra bangsa Indonesia identik dengan keramah tamahannya & murah senyum. Jangan sampai hilang budaya itu, karena senyum itu ibadah & sapa itu menambah keakraban dengan orang yang ada disekitar kita. Yang terakhir budaya musyawarah & gotong royong. Budaya yang sudah jarang ditemukan khususnya di kota-kota besar semisal Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Saat ini kebanyakan penduduk di kota besar hanya mementingkan egonya masing-masing, dan pura–pura tidak tahu. Cuek saat ada orang lain yang sedang kesusahan, pamer ini itu, dan bahkan suka main hakim sendiri.

sumber : http://www.pengertianpakar.com/ , http://informasiana.com/ , http://www.kompasiana.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar